POLITIK ANTARADI MINKUM

16.06.00

 
Cobalah kita melihat negeri ini
Hampir semua sudut daerah kita akan terkesima
Himpitan masal bertubi-tubi terjadi
Dari kasus besar sampai kasus teri tapi semakin menduri
Bencana alam, konflik agama, parodi politik, kemiskinan
amuk masa, pembunuhan, pemerkosaan, perampokan, kebodohan
Gizi buruk, korupsi, intervensi, sampai bunuh diri


Ah....terlalu banyak kita menemukannya
Kegamangan ini semakin menjadi-jadi
Apakah tidak ada intelektual yang mampu memberi solusi
Negara apa ini pemimpinnya hanya janji-janji
Rakyat jadi komoditas lima tahunan pun tak menyadari
Tapi dimana masalah itu, sepertinya malah bersembunyi


Aku lihat rakyat masih tertawa riang
Mereka berjoget riang dengan sejuta hiburan
Aku temukan di sana berbagai tontonan
Tangan mereka memegang botol minuman
Hisapan racun itupun membuat mereka tambah melayang
Dentuman musik diskotik, karaoke, Biliar, kafe malam, layar lebar,
adegan vulgar, mereka happy bahkan melacur diri


Mungkin aku yang salah dan gelisah
Mereka sangat menikmati tanpa ada masalah
Kerisauanku hanya sebatas perasaan gundah
Namun kulihat lebih dalam ada yang tersembunyi
Di dalam rumah-rumah Indonesia
Orang tua bertengkar karena ekonomi
Anak putus pendidikan hidup di jalanan
Kemana para Ulama dan  Pemimpin


Pendidikan apa yang di ajarkan semua jadi komoditas
Kesehatan mana yang baik? pelayanan terbaik untuk orang kaya
Pembangunan bagai permainan bongkar pasang
Belum di pakai rusak lagi, semua jadi pintar ber-alibi
Masyarakat apa yang mau di cari, pemimpin tidak tahu diri
Beras, Gula, Gandum, Daging, Kedelai, Garam pun Impor
Kapan rakyatmu kau hargai katanya cintailah produk Indonesia


Tapi lain halnya di gedung Senayan yang indah
Bangunan mewah tapi jadi tempat berulah
Mobil mahal keluar masuk di sana, namanya gedung DPR/MPR
Banyak orang hilir mudik berdasi rapi
Mereka mengemis suara rakyat lima tahun sekali
Dari mulut mereka keluar regulasi
Tapi mereka bukan Ahlul Halli wal ‘Aqdi



Tapi ada yang lebih gila lagi
Bangunan itu disebut Istana Negeri
Di dalamnya ada Presiden dan para Menteri
Kewajiban mereka mengeksekusi
Sudah kukatakan semua hanya janji-janji
Mark-up anggaran menjadi bakat paling ahli


Dan semua sama saja Orde lama. Orde Baru, Reformasi bahkan revolusi
Kesalahan ada pada kita, Kita yang pilih mereka
Berharap masyarakat semakin cerdas pilih pemimpin yang berkualitas
Aku pun berusaha tersenyum, Inikah Politik Antaradi Minkum
Rakyat suka, pemimpin menggoda Rakyat gila pemimpin tertawa
Pemimpin menjual, rakyat membeli Pemimpin berjanji Rakyat dikibuli
Politik Antaradi Minkum? Politik dagang yang penuh monopoli


Lampung, 27 Februari 2011  Jam 08.44 WIB

You Might Also Like

0 komentar

Ayo Gabung

SUBSCRIBE NEWSLETTER

Get an email of every new post! We'll never share your address.

Dharma

Dharma
Selamatkan kekayaan Indonesia

Ad Banner

Ad Banner