Opini Solo Pos 20 Desember 2010
Oleh : Dharma Setyawan Ketua Komunitas Hijau Lampung
Sejarah buruk sepakbola Indonesia yang penuh de-ngan anarkisme pendukung ha-rus segera di hilangkan. Pemain dengan gaya permain-an kasar seperti pernah ditunjuk-kan Gonzales—yang dihukum ha-rus berhenti bermain akibat aksipemukulan—merupakan sejarahburuk yang harus ditinggalkan.Gonzales pun menyadari kesa-lahan dan bangkit untuk meno-rehkan sejarah baru bagi Indo-nesia, dengan mempersembah-kan gol untuk Indonesia.Pengurus Persatuan Sepak Bo-la Seluruh Indonesia (PSSI) de-ngan manajemen buruk selamaini sudah seharusnya mulai ber-benah bukan untuk mengurusipolemik organisasi. PSSI juga ha-rus tapi mulai memerhatikan ke-butuhan dasar para pemain, pe-latih dan prasarana permainanyang memadai. Aksi-aksi pendu-kung fanatik di luar lapangan yangmerusak fasilitas umum akibatkekalahan tim kesayangan harusdisadari sebagai tindakan yang ti-dak membawa kebaikan bagi se-pak bola kita. Optimisme para pemain sepakbola perlu menjadi contoh bagipara pemimpin negeri ini agar sa-dar dan ikut bangkit melakukanpembenahan di setiap lini yangmemang telah sekian lama bob-rok, terutama dalam kepemim-pinan. Optimisme bernegara sa-ngat penting dalam membenahisetiap lini pemerintah yang be-lum mentasdari kebobrokan. So-al korupsi dan manajeman burukbirokrasi, kasus suap Gayus danbobroknya manajemen pajak, ka-sus bailoutBank Century, korup-si di pemerintah pusat dan dae-rah, semua harus menjadi prio-ritas pembenahan agar dana APBNdimaksimalkan untuk pemenuh-an kebutuhan rakyat, bukan ke-butuhan para pejabat. SolidPara anggota Dewan PerwakilanRakyat (DPR) di Senayan dan dae-rah juga tidak lepas dari obrolaneforia sepak bola yang menyedotperhatian lebih. Sangat diharapkanmereka tidak melupakan fokus pe-ngesahan rancangan UU Partai Po-litik dan konflik keistimewaan DIYyang harus diselesaikan. Para wa-kil rakyat yang selama ini berkutatdengan permasalahan klasik seper-ti agenda jalan-jalan ke luar nege-ri dan buruknya kinerja DPR yangseharusnya giat melakukan peng-awasan seharusnya juga mulai sa-dar dan berbenah. Program pembuatan dan penge-sahan undang-undang yang barumengesahkan 15 UU—kurang da-ri target yang ditetapkan setta-hun—harus dibenahi. Rakyat bu-tuh kejelasan aturan di negeri iniyang terlalu lama menggunakanhukum warisan Belanda yang su-dah tidak layak di pakai untuk pe-doman hukum di Indonesia. Parawakil rakyat di DPR semoga meng-ambil pelajaran dari semangat Tim-nas sepak bola Indonesia dan op-timistis untuk semakin banyakmencetak UU demi kepentinganrakyat yang menunggu payung hu-kum demi mewujudkan keberpi-hakan pada kepentingan dan ke-sejahteraan rakyat.Intitusi hukum kita seperti Pol-ri, MA dan KPK di harapkan ju-ga mengambil pelajaran dari Tim-nas dan optimistis untuk beker-ja sama satu sama lain, bukan un-tuk saling melemahkan antarlem-baga. Kerja sama antara para pe-main Timnas perlu dijadikan con-toh bahwa dengan tim yang solidpermasalahan di negeri ini akanbisa diselesaikan dan harapan be-sar Indonesia akan bangkit dariketerpurukan dapat terealisasi. Makelar dan mafia kasus di tu-buh institusi hukum harus dibe-rantas tanpa pandang bulu, jugabudaya senioritas di tubuh insti-tusi hukum yang menyebabkansetor jatah ke atasan. Dengan ke-pemimpinan baru Jenderal Ti-mur Pradopo di tubuh Polri adatantangan besar memperbaiki ci-tra Polri yang selama ini buruk dimata masyarakat. Lebih-lebih Pol-ri hari ini menjadi public enemybagi mahasiswa karena menjaditameng pemerintah di setiap ak-si-aksi yang berujung anarkis. Jaksa Agung baru, Basrif Arief,diharapkan mampu membersih-kan para makelar kasus di tubuhKejaksaan Agung. Keadilan hu-kum sangat dinantikan. Keme-nangan ada di tangan kebenaranbukan pada yang berani memba-yar. Dan KPK yang awal dibentukakibat ketidakpercayaan terhadapinstitusi hukum diharapkan mam-pu membuktikan diri dan benar-benar membersihkan negeri inidari para pejabat korup.Pelajaran berharga yang sama-sama kita ambil dari Timnas In-donesia adalah sebuah pelajarantentang optimisme, sebuah pela-jaran tentang perjuangan yangmemberikan hasil baik dari keada-an sebelumnya. Timnas tidak ber-pikir lagi seberapa banyak Timnasgagal dalam pertandingan tapi Tim-nas optimistis dan terus berusahabangkit untuk menjadi lebih baik.Demikian pula pada kondisi poli-tik negeri ini, kita harus optimis-tis bahwa bagaimana pun buruk-nya manajemen pemerintahan ne-geri ini yang kita butuhkan adalahoptimisme bernegara. Kita yakin Indonesia akan men-jadi lebih baik dengan dimulai da-ri diri kita melakukan perbaikan disetiap lini apa pun. Karena kita ya-kin dengan kemajuan bangsa ini.Bangsa dengan kekayaan alam yangmelimpah ruah, bangsa yang mer-deka dengan pengorbanan para pe-juang. Bangsa yang bisa berdiri te-gak karena optimisme bernegara.Maka dari itu kata harus optimis-tis dalam bernegara, demi Indone-sia yang lebih baik. Optimisme Tim-nas sepak bola adalah inspirasi yangmenggugah kita.
0 komentar