Oleh : Dharma Setyawan
Apa kabarmu wahai aktivis?
Masih ingatkah masa kita teriak di jalanan
Teriakan itu masih terdengar jelas
Yang katamu teriakan itu untuk mewakili rakyat kecil
Yang menurutmu itu wujud pengorbanan
Kita berteriak dan sesekali bernyanyi
Apa kabarmu wahai aktivis?
Dulu Reformasi penuh dengan harapan gemilang
Tapi demokrasi malah semakin keblabasan
Memang begitulah watak kekuasaan
“Power tens to corrupt” Kau kutip pendapat Lord Acton
Berharap politik menemukan fatsoen kebenaran
Apa kabarmu wahai aktivis?
Sudah lama kau lawan pemimpin Tiran
Wujud sosialmu menggurita di jalanan
Sepertinya baru kemaren sumpah mahasiswa itu menggema
Orasimu telah membungkam syahwat jabatan mereka
Kau ingin mereka lebih peka dengan rakyat jelata
Apa kabar wahai aktivis?
Sekarang Aku mendengar kau telah berubah
Kau ikuti jalan orang yang pemimpin yang dulu kau caci
Kenapa kau jadi anatomi budak politik
Bahkan syahwat jabatanmu lebih buas dari mereka
Semoga Tuhan menerangi jelanmu untuk kembali
Lampung, 16 Februari 2011
0 komentar