Nafasnya terengal-engal mengumandangkan azan. Namanya Jam Solihin, orang memanggilnya Mbah Jam. sebagaimana panggilannya orangnya selalu tepat waktu melaksanakan sholat di musola Baiturahim tepatnya di sebelah RT tempatku tinggal. Bapak setiap maghrib diminta untuk menjadi Imam di musola itu karena memang tidak ada generasi muda yang menggantikan. Mbah Jam dengan langkah tertatih pun tetap semangat melebihi tulang tubuh yang sudah mulai rapuh karena umur.
Mbah Jam adalah sosok yang menggambarkan teguhnya iman dalam kehidupan. semangatnya menjalankan sholat lima waktu bukan dimulai setelah tua. Tubuh yang semakin tuapun tak kuasa mengimbangi semangatnya yang terus bergelora ketika melihat waktu sudah menunjukkan sholat tiba. Aku melihat berjalannya 100 meter pun terasa lama. Aku sengaja mengambil gambar di maghrib saat aku mengikuti bapak ke musola di RT sebalah.
Aku merasakan energi lain ketika masuk ke musola kecil ini. Sholat di musola itu lebih nikmat dari sholat di masjid dekat rumahku. Mungkin sosok mbah Jam ini yang membuatku merasakan energi itu. Aku akui kekalahaku dengan mbah Jam. Tapi belum telat waktuku untuk terus memperbaiki. Mbah Jam sosok inspiratif, religius dan penuh semangat!
0 komentar